Pada kesempatan ini saya akan berbagi Informasi teknologi konstruksi yang tidak Kalah penting yaitu BIM (Building Information Modelling). Lalu Seberapa penting kah BIM ini dalam berkontribusi untuk kemajuan Teknologi konstruksi? simak beberapa penjelasan berikut ini.
Semakin kompleksnya proses konstruksi saat ini menyebabkan banyaknya terjadi konflik (dispute) antar stakeholder terkait apa yang dikerjakan di dalam proyek tersebut. Hal ini kemudian menyebabkan banyak hal terbuang sia-sia dan menjadi mubazir seperti waktu, biaya, material, SDM dan sebagainya. Seiring perkembangan dan inovasi teknologi, muncullah Building Information Modeling (BIM) sebagai suatu alat bantu yang digunakan untuk menangani masalah-masalah tersebut dan memudahkan proses konstruksi itu sendiri.
BIM dapat memberikan visualisasi nyata tentang apa yang akan dibangun beserta dengan semua informasi di dalamnya, sebelum diimplementasikan secara nyata di lapangan. Dengan demikian, segala bahasan terkait dalam proses konstruksi dapat dibahas dan diselesaikan di awal serta menjadikan proses konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien.
BIM atau Building Information Modelling Mulai popular pada tahun 2002 setelah autodesk merilis sebuah makalah yang berjudul “Building Information Modeling”.
Istilah Building Information Modeling kembali muncul di pertengahan 2005 ketika US General Services Administration (GSA) membuat keputusan untuk membangun gedung pengadilan baru di Jackson, Mississippi dengan total luas 410.000 ft2 . Sejak saat itu, 2D software yang digunakan untuk merancang dan dokumentasi semua fase konstruksi sementara GSA meminta stafnya untuk beralih dari 2D BIM dapat memberikan visualisasi nyata tentang apa yang akan dibangun beserta dengan semua informasi di dalamnya, sebelum diimplementasikan secara nyata di lapangan. Dengan demikian, segala bahasan terkait dalam proses konstruksi dapat dibahas dan diselesaikan di awal serta menjadikan proses konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien.ke pendekatan 3D (Robert L. R., 2011).
Manfaat dan Tujuan BIM
Mengapa harus menggunakan BIM pada pelaksanaan proyek? Mungkin pertanyaan itu yang ada di benak anda. Beberapa manfaat penggunaan BIM di bawah ini akan menjawab pertanyaan anda.
BIM mempunyai Visual 3 dimensi sehingga memudahkan pemahaman terhadap rencana gambar yang akan dibangun.
Penggunaan BIM akan mempermudah menghitung volume pekerjaan dengan cepat dan akurat.
BIM akan memberikan informasi biaya atau RAB pada tiap komponen pekerjaan sehingga kita bisa memprediksi perkiraan biaya pada satu komponen pekerjaan.
BIM mampu menampilkan gambar 3 dimensi pada pekerjaan yang rumit seperti pembesian pada struktur jembatan, dsb.
Penggunaan BIM tidak hanya sekedar menampilkan gambar animasi bangunan saja, tetapi lebih kepada Managing informasi proyek secara cepat dan akurat.
Penggunaan BIM pada saat awal pekerjaan dijadikan sebagai clash detection. Kita bisa mengetahui apakah gambar rencana 2D ini jika akan di terapkan di lapangan terjadi clash atau tidak terutama antara gambar Struktur, arsitektur, dan MEP.
Manfaat lain penggunaan BIM adalah koordinasi antara kontraktor dengan owner / konsultan dengan mudah di manapun dan kapanpun. BIM akan di upload pada layanan komputer awan yang bisa diakses oleh owner. Owner akan memeriksa gambar melalui layanan komputer awan dan memberikan Marking apabila ada yang Salah.
Software BIM
Untuk software BIM yang biasa digunakan di Indonesia antara lain Autodesk, Benthley, Allplan, Lumion dan sebagainya.
Level BIM
Untuk membuat BIM pada suatu proyek dibutuhkan tim yang terdiri dari BIM Engineer dan BIM Modeler. kemampuan untuk membuat BIM ini diklasifikasikan ke dalam beberapa tingkatan atau level.
BIM level 0, tahap ini cukup mampu membuat gambar 2 D dan tanpa kolaborasi seperti gambar dari autocad
BIM level 1, pengguna BIM sudah mampu memodelkan gambar secara 3 dimensi namun hanya sekedar Visualisasi seperti menggunakan Google sketchup, 3ds max dan sebagainya.
BIM level 2, pengguna BIM memodelkan gambar 3 dimensi disertai dengan perhitungan Volume, schedule, dan Biaya. Pada level ini, BIM sudah bisa digunakan untuk kolaborasi antar disiplin ilmu.
BIM level 3, Pada tahap ini pengguna BIM sudah bisa berkoordinasi dengan pihak lain melalui layanan terpadu berbasis awan. selain itu BIM sudah bisa dijadikan sebagai Managing proyek yang berkolaborasi dengan berbagai pihak.
BIM( Building Information Modelling) dapat dijadikan ajang inovasi teknologi dibidang konstruksi untuk masa depan. Demikian informasi terkait Pengertian BIM.
Comentários